Kamis, 20 Oktober 2011

bismillah


bismillah

“A‘uzubillah himinashsyaitan nirrajim. Bismillahirrahmannirrahim”
Tafsirannya:
Aku berlindung dengan Allah daripada syaitan yang direjam, dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani…

Bacalah ayat ini sebelum anda memulai apa-apa saja kerja karena dengan bacaan ini akan keluarlah iblis dan syaitan yang berada didalam tubuh kita dan juga di sekeliling kita, mereka akan berlari keluar seumpama cacing kepanasan.

Sebelum anda masuk rumah, bacalah ayat di atas, kemudian bacalah surah Al-Ikhlas (iaitu ayat: Qulhuwallahuahad. Allahussamad. Lam yalid walam yu-lad. walam yakul lahu kufuwanahad.) sebanyak 3 kali.

Masuklah rumah dengan kaki kanan dan dengan membaca bismillah. Berilah salam kepada anggota rumah dan sekiranya tiada orang di rumah berilah salam karena malaikat rumah akan menyahut.

Amalkanlah bersolat karena salam pertama yang diucapkan pada akhir solat akan membantu kita menjawab persoalan kubur. Apabila malaikat memberi salam, seorang yang jarang bersolat akan sukar menjawab salam tersebut. Tetapi bagi mereka yang kerap bersolat, amalan daripada salam yang diucap diakhir solat akan menolongnya menjawab salam malaikat itu.

Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud:

Barangsiapa membaca surah Al-Ikhlas sewaktu sakit sehingga dia meninggal dunia, maka dia tidak akan membusuk di dalam kuburnya, akan selamat dia dari kesempitan kuburnya dan para malaikat akan membawanya dengan sayap mereka melintasi titian siratul mustaqim lalu menuju ke syurga. (Demikian diterangkan dalam Tadzikaratul Qurthuby).

Rasulullah SAW pernah bertanya sebuah teka-teki kepada umatnya :

Siapakah antara kamu yang dapat khatam Qur’an dalam jangka masa dua-tiga menit? Tiada seorang dari sahabatnya yang menjawab. Malah Saiyidina Ummar telah mengatakan bahwa ianya mustahil untuk mengatam Qur’an dalam begitu cepat.

Kemudiannya Saiyyidina Ali mengangkat tangannya. Saiyidina Ummar bersuara kepada Saiyidina Ali bahawa Saiyidina Ali (yang sedang kecil pada waktu itu) tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Lantas Saiyidina Ali membaca surah Al-Ikhlas tiga kali.

Rasulullah SAW menjawab dengan mengatakan bahawa Saiyidina Ali betul. Membaca surah Al-Ikhlas sekali ganjarannya sama dengan membaca 10 jus kitab Al-Quran. Lalu dengan membaca surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali qatamlah Quran karena ianya sama dengan membaca 30 jus Al-Quran.

Berkata Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
Ketika saya (Rasulullah SAW) israk ke langit, maka saya telah melihat Arasy diatas 360,000 sendi dan jarak jauh antara satu sendi ke satu sendi ialah 300,000 tahun perjalanan. Pada tiap-tiap sendi itu terdapat padang sahara sebanyak 12,000 dan luasnya setiap satu padang sahara itu seluas dari timur hingga ke barat. Pada setiap padang sahara itu terdapat 80,000 malaikat yang mana kesemuanya membaca surah Al-Ikhlas. Setelah mereka selesai membaca surah tersebut maka berkata mereka: Wahai Tuhan kami, sesungguhnya pahala dari bacaan kami ini kami berikan kepada orang yang membaca surah Al-Ikhlas baik ianya lelaki maupun perempuan.

Sabda Rasulullah SAW:

Demi Allah yang jiwaku ditanganNya, sesungguhnya Qul HuwallahuAhadu itu tertulis di sayap malaikat Jibrail a.s, Allahhus Somad itu tertulis disayap malaikat Mikail a.s, Lamyalid walam yuulad tertulis pada, sayap malaikat Izrail a.s, Walam yakullahu kufuwan ahadu tertulis pada
sayap malaikat Israfil a.s.

Nota:
Jika sekiranya kawan-kawan ingin mengumpul saham akhirat, sampaikanlah ilmu ini kepada kawan2 yang lain. Seperti sabda Rasulullah SAW ‘Sampaikanlah pesananku walaupun satu ayat’.

Sesungguhnya apabila matinya seseorang anak Adam itu, hanya 3 perkara yang akan dibawanya bersama :

1) Sedekah/amal jariahnya
2) Doa anak-anaknya yang soleh
3) Ilmu yang bermanfaat yang disampaikannya kepada orang lain.

Sabtu, 15 Oktober 2011

Love Story Of Salman Al Farisi (Cinta Tak Harus Memiliki)


Love Story Of Salman Al Farisi (Cinta Tak Harus Memiliki)


Bismillaahir Rahmaanir Rahiim..



Assalaamu'alaikum Wa Rahmatullaah Wa Barakaatuh...



Salman Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mukminah lagi shalihah juga telah mengambil tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. Tetapi sebagai sebuah pilihan dan pilahan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal sehat. Dan pilahan menurut perasaan yang halus, juga ruh yang suci.



Tapi bagaimanapun, ia merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia berfikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara untuknya dalam khithbah. Maka disampaikannyalah gelegak hati itu kepada shahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abu Darda’.



”Subhanallaah.. wal hamdulillaah..”, girang Abu Darda’ mendengarnya. Mereka tersenyum bahagia dan berpelukan. Maka setelah persiapan dirasa cukup, beriringanlah kedua shahabat itu menuju sebuah rumah di penjuru tengah kota Madinah. Rumah dari seorang wanita yang shalihah lagi bertaqwa.



”Saya adalah Abu Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman seorang Persia. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang utama di sisi Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam, sampai-sampai beliau menyebutnya sebagai ahli bait-nya. Saya datang untuk mewakili saudara saya ini melamar putri Anda untuk dipersuntingnya.”, fasih Abud Darda’ bicara dalam logat Bani Najjar yang paling murni.



”Adalah kehormatan bagi kami”, ucap tuan rumah, ”Menerima Anda berdua, shahabat Rasulullah yang mulia. Dan adalah kehormatan bagi keluarga ini bermenantukan seorang shahabat Rasulullah yang utama. Akan tetapi hak jawab ini sepenuhnya saya serahkan pada puteri kami.” Tuan rumah memberi isyarat ke arah hijab yang di belakangnya sang puteri menanti dengan segala debar hati.



”Maafkan kami atas keterusterangan ini”, kata suara lembut itu. Ternyata sang ibu yang bicara mewakili puterinya. ”Tetapi karena Anda berdua yang datang, maka dengan mengharap ridha Allah saya menjawab bahwa puteri kami menolak pinangan Salman. Namun jika Abu Darda’ kemudian juga memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan.”



Jelas sudah.



Keterusterangan yang mengejutkan, ironis, sekaligus indah. Sang puteri lebih tertarik kepada pengantar daripada pelamarnya! Itu mengejutkan dan ironis. Tapi saya juga mengatakan indah karena satu alasan; reaksi Salman.



Bayangkan sebuah perasaan, di mana cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati. Bayangkan sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesadaran; bahwa dia memang belum punya hak apapun atas orang yang dicintainya. Mari kita dengar ia bicara.



”Allahu Akbar!”, seru Salman, ”Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abu Darda’, dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!”



Cinta tak harus memiliki.



Dan sejatinya kita memang tak pernah memiliki apapun dalam kehidupan ini. Salman mengajarkan kita untuk meraih kesadaran tinggi itu di tengah perasaan yang berkecamuk rumit; malu, kecewa, sedih, merasa salah memilih pengantar –untuk tidak mengatakan ’merasa dikhianati’-, merasa berada di tempat yang keliru, di negeri yang salah, dan seterusnya. Ini tak mudah. Dan kita yang sering merasa memiliki orang yang kita cintai, mari belajar pada Salman. Tentang sebuah kesadaran yang kadang harus kita munculkan dalam situasi yang tak mudah.



Sergapan rasa memiliki terkadang sangat memabukkan. Rasa memiliki seringkali membawa kelalaian. Kata orang Jawa, ”Milik nggendhong lali”. Maka menjadi seorang manusia yang hakikatnya hamba adalah belajar untuk menikmati sesuatu yang bukan milik kita, sekaligus mempertahankan kesadaran bahwa kita hanya dipinjami. Inilah sulitnya. Tak seperti seorang tukang parkir yang hanya dititipi, kita diberi bekal oleh Allah untuk mengayakan nilai guna karuniaNya. Maka rasa memiliki kadang menjadi sulit ditepis.

Minggu, 09 Oktober 2011

dARI sAHAbat UnTuK SaHaBaT ^_^


Ya Allah…

Dalam perjalanan kehidupan ini telah Engkau jadikan bagiku seorang teman.

Sedangkan ia adalah diluar jangkauan dan sangkaan hambaMu ini.

Aku tetapkan baginya satu peraturan yang hanya Allah yang akan menentukan segalanya.

Ya Allah…

Dalam kekalutan begini, dia pergi menyendiri.

Dimanakah salahku wahai Tuhan dan tunjukkanlah dimana silapku.

Jangan Engkau biarkan aku begini..

Ya Allah…

Walau apa pun takdirMu terhadapku, maka disaat ini aku tahu dia perlukan pertolongan.

Oleh itu wahai Tuhan, aku dengan penuh rasa kehambaan yang penuh kehinaan memohon padaMu bagi pihaknya,

kerana dia adalah sahabatku.

Ya Allah…

Ampunilah daku dan sahabatku

dan masukkanlah kami kedalam rahmatMu

dan Engkau adalah Tuhan yang maha penyayang.

Ya Allah…

Jangan Engkau tinggalkan untuknya suatu dosa melainkan telah Engkau ampunkan.

Dan tiada suatu aibnya, melainkan telah Engkau tutupinya.

Tiada suatu dukanya melainkan telah Engkau hilangkan daripadanya. Tiada suatu hutangnya melainkan telah Engkau bayarkannya.

Tiada suatu kesakitan melainkan telah Engkau sembuhkannya.

Tiada suatu hajatnya dari keperluan dunia dan akhiratnya yang telah Engkau redhai

dan tepat untuknya melainkan telah Engkau tunaikan segalanya baginya

wahai Tuhan yang Maha Penyayang.

Ya Allah…

Lindunglah sahabatku dari hilangnya nikmatMu

dan berubahnya kesejahteraanMu

dan berbagai macam murkaMu.

Ya Allah…

Sungguhnya aku memohon kepadaMu

tabahkanlah dia dalam menghadapi segala urusan

dan kekuatan dalam menerima petunjukMu.

Ya Allah…

Kurniakanlah kepadanya jiwa ketaqwaan dan sucikanlah.

Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya.

Ya Allah…

Sungguhnya aku bermohon kepadaMu bagi pihaknya

dengan sabaik-baik permintaan, sebaik-baik permohonannya,

sebaik-baik kejayaannya dan sebaik-baik pahala baginya.

Tetapkanlah untuknya, beratkanlah timbangan kebaikannya.

Mantapkanlah imannya, tingkatkanlah derajatnya, terimalah solatnya

dan ampunkanlah dosa-dosanya.

Ya Allah,

aku memohon baginya kepadaMu tingkat yang tinggi di syurga.

Ya Allah perkenankanlah permohonanku.

Ya Allah…

Sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang aku rahasiakan

dan apa yang aku perlihatkan,

maka ampunkanlah kealpaan dan kelalaiannya.

Dan Engkau mengetahui segala hajatnya, maka kabulkanlah permohonannya.

Ya Allah,

aku memohon baginya kepadaMu keimanan yang selalu mendampingi hatinya,

dan keyakinan yang kuat sehingga dia mengerti bahwasannya tidak akan menimpa dirinya kecuali apa yang telah Engkau tentukan baginya.

dan bahwasannya apa saja yang telah menimpa dirinya bukanlah semata-mata yang meluputkannya.

Dan apa saja yang telah meluputkannya bukanlah yang semata-mata menimpa dirinya.

Ya Allah…

Aku memohon baginya kepadaMu iman untuknya dalam menerima kebenaran.

Cahaya yang dia jadikan ikutan dan rezeki yang dirinya cukupkan.

Ya Allah…jadikanlah dia cinta kepadaMu dengan hatinya seluruhnya dan rela kepadaMu dengan segala kemampuan dirinya seluruhnya.

Ya Allah… jadikanlah cintanya seluruhnya hanya kepadaMu

dan amal perbuatannya seluruhnya hanyalah untuk mencari keredhaanMu.

Ya Allah…

Apa sahaja yang Engkau jauhkan darinya dari hal-hal yang dia cintai,

jadikanlah hal itu sebagai penguat untuknya mencintai apa yang Engkau cintai

dan jadikanlah cintanya kepadaMu sebagaimana Engkau mencintai.

Ya Allah…

Cukuplah diriMu bagiku, tiada Tuhan selain Engkau.

Hanya kepadaMu aku bertawakal.

Dan Engkaulah Tuhan yang memiliki arasy yang agung.

Semoga tulisan ini dapat di jadikan pelajaran dan mengamalkannya. Terinspirasi melihat sahabat-sahabat seiman


Assalamualaikum sahabat


Semoga tulisan ini dapat di jadikan pelajaran dan mengamalkannya.
Terinspirasi melihat sahabat-sahabat seiman.

Ukhty ku kau begitu cantik bahkan aku sendiri iri pada mu karna kecantikan mu.

Apalagi kaum ikhwan lain yang melihat foto-foto mu di dunia maya betapa tergiurnya mereka melihat foto-foto mu.

Ukhty ku dunia maya memang dunia maya, tapi pelakunya tetap nyata.

Ukhty ku kau teramat cantik sehingga sayang foto mu kau bagi-bagikan kepada sesorang yang bukan mahram mu.

Ukhty ku kau teramat cantik sehingga kau di puja-puji dan banyak ikhwan yang mengagumi mu.

Ukhty ku kau bagaikan kado yang di bungkus dengan rapi saat kado, dan hadiah itu belum menjadi hak bagi yang berhak, , , , ,
kau buka dengan sendirinya ,
Jangan ukhty ku jangan, kau lakukan itu sungguh merugi untuk mu.

Ukhty ku apakah kau tak berfikir saat kado itu tertutup begitu para pembeli penasaran kepada mu.
Begitu banyak yang menginginkan mu ?

Ukhty ku tahukah wanita adalah pembawa fitna saat kita tak menjaga hijab itu dengan baik.
Saat kita tak menjaga harga diri kita dengan baik.

Ukhty ku mungkin kau lupa dengan perintah Allah yang tercatan di ayat-ayat Al_Qur’an aku akan coba mengingatkan mu mungkin kau lupa.
Kau ingat kan ukhty ayat ini ?

Qullilmu’minaati yaghdhudhna min abshaarihinna wa yahpadzna puruujahunna walaa yubdiina ziinatahunna illaa maa dzhara minhaa walyadhribna bikhumurihinna ‘alaa juyuubihinna walaa yubdiina ziinatahunna illaa libu’uulatihinna ..

“ Dan katakanlah kepada perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka ….(QS. An-Nur : 31)

Ingat kan ukhty maksud ayat ini ?

Ayat menjelaskan tentang pandangan yang membangkitkan syahwat,
Nah bukankah foto-foto mu cantik ukhty ikhwan – ikhwan yang memandang bisa berdosa.

Ukhty ku sang Robbi mu menyuruh mu untuk menutipi aurat mu .

Meskipun di dunia maya hanya foto-foto mu, tapi foto mu terlalu cantik untuk kau pajangkan di dunia maya
Bukan hanya 1juta ikhwan yang melihat foto-foto mu bahkan lebih.

Ukhty ku sang Robbi mu menyangi mu Robbi mu tak ingin kau teremehkan , calar, bahkan di jadikan pajangan yang bukan mahram untuk mu.

Subhanallah ukhty AlLAH teramat menyayangi Kita sehingga ia telah memberikan apa yang tidak kita minta.

apa pernah kita meminta untuk di beri tubuh yang sempurna ?
Mata yang indah ?
rambut yang indah ?
hidung mancung ?
bahkan kulit putih mu ?

Tidak kan ?

Tapi Robbi mu memberikan dan menitipkannya kepada mu .

Robbi mu teramat sayang kepada mu sehingga apa yang tidak kau pinta ia memberikan NYA kepada mu.

Tahukah ukhty ku semua yang ada di dunia ini hanya lah Amanah

Apa kah kalian tidak sadar kalian telah lalai dalam menjalankan Amanah Allah

Subbahannallah Allah begitu baik,penyayang,pemurah,dan maha pengampun.

Ukhty ku ingatkah Imam Ali kw pernah berkata:

“ Saya menemui Rasulullah SAW, dan saya melihat beliau dalam keadaan menangis, saya menanyakan penyebab beliau menangis. Rasulullah SAW berkata:
“ Dalam malam mikraj, saya melihat sejumlah wanita-wanita dari umat saya sedang dalam azab yang sangat dahsyat. Salah satu dari mereka seorang wanita yang rambut kepalanya digantung dan dia adalah wanita yang tidak menutup rambutnya di depan non muhrim, demikian pula saya melihat seorang wanita yang memakan daging dirinya sendiri dan dia adalah wanita yang berhias dan mempercantik dirinya untuk orang lain. (Wasail, Jilid 14)

Astagfirllah ukhty sungguh aku tak ingin kau melupakannya ♥

Sungguh aku ingin menikmati kurma-kurma manis itu bersama mu. ♥

Ukhty aku ingin kita melangkah bersama ♥

Ukhty aku ingin kita seirama dengan jalan Allah. ♥

Ukhty tataplah wajah mu di cermin apa kau tak sayang dengan wajah cantik mu yang kau perlihatkan kepada yang bukan mahram ?

Ukhty hadap lah computer/hape mu.
Mulailah arahkan kusor mouse mu ke album foto-foto mu.
Delete album-album foto mu.
Aku tak ingin kau melupakan Amanah Allah.

Wassalam
Sahabat Mu.