Sabtu, 11 Juni 2011

♥♫♪ Lupakan Kesedihan Masa Lalu ♥♫♪

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Saudara dan Saudariku,yang mendambakan kebahagiaan . . . .

Ketahuialah bahwa kita tak akan meraih hidup bahagia, hingga kita bisa menghapus dan melupakan segala kesedihan di masa lalu. Sebab mengingat peristiwa masa lampau,berusaha memutar kembali kenangan pahit dan berusaha untuk selalu menghadirkannya serta bersedih hati terhadap bencana yang terjadi di masa silam merupakan sikap dungu dan gila.

Menyibukkan diri memikirkan hal itu merupakan perbuatan orang bodoh yang sia-sia. Bahkan itu merupakan sikap pembunuhan terhadap kehendak dan penghancuran terhadap kehidupan di masa yang akan datang.

Orang yang Beriman adalah orang yang paham betul bahwa segala yang telah terjadi, baik ataupun buruk, kecil ataupun besar, manis maupun pahit, semua itu telah tertulis dalam catatan takdir lima ribu tahun sebelum langit dan bumi diciptakan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

" Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menulis takdir seluruh makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi." ( Hadits riwayat Muslim (6919) dari Abdulullah bin 'Amru )

Orang yang mengimani takdir Allah Subhanahu wa Ta'ala tahu bahwa apa yang di kehendaki Allah pasti akan terjadi. Tak ada seorangpun yang dapat mencegahnya. Termasuk peristiwa pahit yang kita alami. Maka catatan-catatan kepedihan masa lalu, harus segera dilipat dan di tutup untuk selamanya di gudang yang bernama lupa. Karena ia adalah catatan usang yang sudah habis masanya dan tak berguna lagi membukanya.

Tidak ada artinya mengingat - ingat kepedihan masa lalu. Tak ada pula gunanya memperbaharui kesedihan masa silam. Apalagi berusaha menjernihkan sesuatu yang keruh yang telah terjadi di masa lampau.

Karenanya,

Bebaskan dirimu dari bayang-bayang masa lalu. sebab kita takkan mungkin bisa mengembalikan sungai ke mata airnya. Kita tak mungkin bisa mengembalikan matahari ke tempat terbitnya. Dan kita juga tak mungkin bisa mengembalikan bayi ke perut ibunya.

Jika kita terus berkutat dengan peristiwa masa lalu niscaya kita akan terlempar dalam jurang penderitaan. Larut dalam kepedihan masa lalu hanya akan merugikan waktumu yang sekarang dan yang akan datang.

Tenggelam dalam kesedihan hanya akan memporak-porandakan segala kemampuan yang engkau miliki. Waktumu akan terbuang percuma, semangatmu akan lemah dan masa depanmu terancam.

Peristiwa masa lalu hanya perlu kita jadikan pelajaran, bukan sebagai racun yang mematikan. Karena itu, ketika menyebutkan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh umat-umat terdahulu Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan :

" Itu adalah umat yang telah lalu. Baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan. dan kamu tidak akan diminta pertanggungjawaban tentang apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al - Baqarah : 141)

Peristiwa dan urusan umat - umat terdahulu telah berakhir dan selesai. Maka tidak perlu lagi mengorek-ngorek ataupun merekam ulang roda sejarah masa silam.

Jika ingin bahagia, kita harus yakin bahwa semua kebaikan ataupun keburukan yang kita alami di masa lalu merupakan ketetapan Allah. Semua yang telah terjadi adalah yang terbaik menurut ilmu Allah.

Tidak perlu kita berandai-andai dengan peristiwa yang telah terjadi sebab hanya akan membangkitkan penyesalan yang tak berguna. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

" Berusahalah meraih apa-apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan bersikap lemah.

Jika musibah menimpamu, janganlah katakan : Seandainya aku melakukan ini dan ini tentu hasilnya akan begini dan begini. Akan tetapi katakanlah : " Ini adalah takdir Allah, apa yang di kehendaki- Nya pasti terjadi." Sebab berandai - andai itu dapat membuka pintu kejahatan setan." ( Hadits riwayat Muslim (6945) dari Abu Hurairah )

Orang yang berakal mengetahui bahwa kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan yang tenteram dan bahagia. Sadarilah, waktu dan umur kita sangatlah singkat. Maka tak selayaknya membatasi kehidupan ini dengan perasaan sedih yang berkepanjangan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar