Sabtu, 11 Juni 2011

Ya Allah, sesungguhnya aku banyak menganiaya diriku

Bismilah...


nasihat untuk saya sendiri dan untuk teman semua yang saya cintai karena Allah....

Setiap keturunan Adam itu banyak melakukan dosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat.” (HR. Tirmidzi dan dihasankan isnadnya oleh Syaikh Salim Al Hilal)

Dosa hanya akan mengasingkan seorang hamba dari taufik Allah, sehingga dia tidak kuasa untuk beramal saleh, ini semua hanya merupakan sebagian kecil dari segudang dampak buruk dosa dan maksiat (lihat Dampak-Dampak dari Maksiat dalam kitab Ad-Daa’ Wa Ad-Dawaa’ karya Ibnul Qayyim, dan Adz-Dzunub Wa Qubhu Aatsaariha ‘Ala Al-Afrad Wa Asy-Syu’ub karya Muhammad bin Ahmad Sayyid Ahmad hal: 42-48)

Apabila ternyata hamba mau bertaubat kepada Allah ta’ala, maka prahara itu akan sirna dan Allah akan menganugerahi taufik kepadanya kembali.

Taubat nasuha atau taubat yang sebenar-benarnya hakikatnya adalah: bertaubat kepada Allah dari seluruh jenis dosa.

Orang yang bertobat hendaknya mengiringi tobatnya itu dengan melakukan perbaikan-perbaikan dalam kehidupannya. Kesungguhannya dalam bertobat dia tunjukkan dengan berusaha semaksimal kemampuannya untuk meninggalkan dosa dan maksiat yang selama ini dilakukannya, serta mengadakan berbagai perbaikan dan meningkatkan amal shalih dalam kehidupannya.

Perhatikanlah firman Allah Subhaanahu wa Ta’Ala,

“Maka barangsiapa yang bertobat (diantara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu, dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.Al-Maidah:39)

“Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barangsiapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertobat setelah mengerjakannya, dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS.Al-An’am:54)

“Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertobat setelah itu, dan memperbaiki (dirinya). Sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.(QS.An-Nahl:119)

Ya Allah, sesungguhnya aku banyak menganiaya diriku dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosaku kecuali Engkau. Oleh karena itu ampunilah dosa-dosaku dengan ampunan dari sisi-Mu, dan berikan rahmat kepadaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang“(Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar